Ngomongin usaha sebagai manusia sampai sak pol kemampuannya memang gak ada habisnya, walau pada akhirnya kita harus pasrah pada ketetapanNya. Usaha diiringi niat untuk mencapai tujuan memang perlu, tetapi ketika usaha tersebut diikutkan untuk mencari kebarokahan hasilnya akan berbeda bahkan jauh lebih baik dan itulah makna usaha yang sesungguhnya. Kita tidak sedang dalam badai yang sama, tapi semua orang akan bisa melewati badai tersebut. Bersyukur, Allah telah memberi nikmat dunia yang sama pada umatnya. Namun, Allah memberikan nikmat hidayah hanya kepada orang-orang yang dicintaiNya saja. Urusan akhirotnya dan dunia sama-sama lancar itu merupakan sebuah nikmat. Akhirnya tuntas ya? tuntas sidangnya, belum revisian dan ngerjain artikelnya. Oke, kita lihat usaha selanjutnya untuk mencapai wisuda, diriku harus yakin dengan apa yang telah diupayakan/diusahakan dalam satu tahun ini. Bukan hanya berbuah lelah, tapi juga barokah. Menjadi manusia yang mudah beryukur memang tidak semudah itu. ...
Dewasa itu... Sadar akan diri sendiri dan lingkungannya. Selama mengerjakan skripsi banyak hal yang sudah saya rubah, mulai dari hapus nomor hp semua orang dan tidak jarang saya mengabaikan semua orang yang mencoba menghubungi saya. Apakah itu menyakiti mereka? Saya rasa tidak. Rasa ego saya semakin hari semakin meningkat, karena setiap kali ada orang yang menghubungi saya, itu sangat mengganggu. Pertanyaan yang selalu ada di otak saya hanyalah.... "memang selama saya sendirian mereka kemana?" "apakah mereka ada buat saya?" Menjadi dewasa itu harus belajar banyak hal. Dari awal tahun bahkan ditahun sebelumnya saya mencoba semuanya sendiri, ternyata rasa sepi selalu menghampiri, lambat laun sepi itu biasa mengisi hari-hari. Saya minta ma'af sering mengabaikan ataupun tidak bisa menghubungi beberapa orang selama saya mengerjakan skripsi. Terlalu banyak kejadian yang harus saya hadapi sendirian ditahun ini. Mau gak mau saya harus memilih, dan saya sedang terdesak....