Langsung ke konten utama

Jangan Jadi Produk Gagal


Gambarannya seperti ini, orangtua adalah sebuah perusahaan dan anaknya adalah sebuah produk. Hasil produk seperti apa sih yang ingin dihasilkan sebuah perusahaan? pasti sebuah produk yang baik kalau bisa ya produk tersebut bisa brended. Sama halnya dengan orangtua kita semua, ingin anaknya sukses baik dunia maupun akhirotnya. Jika latar pendidikan orangtua kita itu SMA setidaknya anaknya bisa menempuh pendidikan yang setara atau lebih tinggi dari SMA yaitu menjadi seorang sarjana.

Peran penting untuk menjadikan generasi selanjutnya lebih baik adalah ibu. Kenapa ibu? Karena ibu adalah sekolah pertama yang akan membentuk dan memformat generasi selanjutnya. Bapak itu hanya pesan sponsor saja.

Jadi,
"Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya kelak, namun bukan berati bapak tidak ikut ambil peran. Inilah orangtua yang kompak dan sangat diperlukan" 

Jadi, punya anak itu harus baik desain, bukan baik kebetulan (kategori gawat), bukan juga baik secara tidak sengaja (kategori parah). Apalagi yang lebih parah yaitu baik tidak diharapkan karena banyak kasus seperti ini. Kalau anak tersebut baik desain, maka untuk kedepannya SDM di Indonesia juga baik. Jangan sampai kita sebagai generasi selanjutnya menjadi produk yang gagal.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fase

 Apakah fase pendewasaan diri selalu begini? Jika iya, seharusnya tidak perlu secemas ini. Kegelisahan dan keresahan hidup yang kita rasakan selalu berakhir dengan kata, "Yaudah lah, sabar, namanya juga hidup." But, in real life doesn't work like that, tidak akan pernah sama dengan permasalahannya. Semua harus diselesaikan sampai tidak muncul tanda tanya lebih banyak lagi. Meskipun dalam penyelesaiannya menghabiskan waktu yang lama. Tidak apa-apa, jangan mencoba lari dan jangan pula berdiam diri ditempat yang sama, tapi hadapi. Sehingga permasalahan bisa terlewati. Sering kali terjadi, Ingat, jangan pakai hati, bisa repot nanti. Sudah berapa kali ingin lari? Sudah berapa waktu yang dilewati dengan keraguan, kecemasan, kebimbangan, dan kata tapi? Sudah berapa banyak langkah terhenti karena kamu pikir mecoba lari lalu pergi merupakan solusi? Sudah berapa banyak tanda tanya untuk berpaling atau bertahan disini? Banyak pasti, Hingga tidak sempat menghitung dan mengingat-ingat...

Single Fighter

Sudah satu tahun saya belum pulang kampung, dua kali lebaran juga tidak di rumah. Berada jauh dari rumah membuat saya belajar mengatur diri dan ekspektasi. Jangan dikira tempat yang telah kita inginkan dan impi-impikan bisa membuat nyaman dalam waktu yang singkat. Disini, saya belajar membuat zona nyaman yang mana saya sendirilah yang paling memahami diri ini. Ya begitulah, perjalanan di tempat rantau seharusnya membuat diri kita bijak dan memperbanyak syukur. Kalau perjalanannya malah membuat kita banyak mengeluh, berarti ada yang salah dalam perjalanan tersebut. Jangan lupa untuk berdoa dan meminta restu orangtua agar setiap langkah kita bernilai pahala dan terkenang baik oleh manusia.  Bersyukur orangtua mengizinkan untuk menuntut ilmu diluar kota. Bisa pergi jauh sendirian. Yang terpenting tetap hati-hati dan waspada. "Rausah adoh-adoh" artinya tidak usah pergi jauh-jauh, dulu kata nenek dan budhe saya yang sering bilang seperti itu. Gara-gara saya mau kuliah di Malang. A...

Berusaha

Ngomongin usaha sebagai manusia sampai sak pol kemampuannya memang gak ada habisnya, walau pada akhirnya kita harus pasrah pada ketetapanNya. Usaha diiringi niat untuk mencapai tujuan memang perlu, tetapi ketika usaha tersebut diikutkan untuk mencari kebarokahan hasilnya akan berbeda bahkan jauh lebih baik dan itulah makna usaha yang sesungguhnya. Kita tidak sedang dalam badai yang sama, tapi semua orang akan bisa melewati badai tersebut. Bersyukur, Allah telah memberi nikmat dunia yang sama pada umatnya. Namun, Allah memberikan nikmat hidayah hanya kepada orang-orang yang dicintaiNya saja. Urusan akhirotnya dan dunia sama-sama lancar itu merupakan sebuah nikmat. Akhirnya tuntas ya? tuntas sidangnya, belum revisian dan ngerjain artikelnya. Oke, kita lihat usaha selanjutnya untuk mencapai wisuda, diriku harus yakin dengan apa yang telah diupayakan/diusahakan dalam satu tahun ini. Bukan hanya berbuah lelah, tapi juga barokah. Menjadi manusia yang mudah beryukur memang tidak semudah itu. ...