Apakah fase pendewasaan diri selalu begini?
Jika iya, seharusnya tidak perlu secemas ini. Kegelisahan dan keresahan hidup yang kita rasakan selalu berakhir dengan kata,
"Yaudah lah, sabar, namanya juga hidup."
But, in real life doesn't work like that, tidak akan pernah sama dengan permasalahannya. Semua harus diselesaikan sampai tidak muncul tanda tanya lebih banyak lagi. Meskipun dalam penyelesaiannya menghabiskan waktu yang lama. Tidak apa-apa, jangan mencoba lari dan jangan pula berdiam diri ditempat yang sama, tapi hadapi. Sehingga permasalahan bisa terlewati.
Sering kali terjadi,
Ingat, jangan pakai hati, bisa repot nanti.
Sudah berapa kali ingin lari?
Sudah berapa waktu yang dilewati dengan keraguan, kecemasan, kebimbangan, dan kata tapi?
Sudah berapa banyak langkah terhenti karena kamu pikir mecoba lari lalu pergi merupakan solusi?
Sudah berapa banyak tanda tanya untuk berpaling atau bertahan disini?
Banyak pasti,
Hingga tidak sempat menghitung dan mengingat-ingat lagi.
Meskipun kecewa dan marah sering kali menimpa diri ini, setidaknya kita mampu mengatasi apa yang terjadi, hal itu bukan sebagai tempat berhenti melainkan sebagai tempat pijakan untuk lebih kuat lagi.
Maka, mari kita intropeksi diri,
"Mungkin ini memang jalanku?"
"Bagaimana kalau memang cobaan yang menimpaku saat ini, besok, atau dikemudian hari adalah suatu barokah dari semua perjuangan ini?"
Apabila ini memang jalan yang diridhoi-Nya, maka yakinlah pada dirimu sendiri. Tetapi, jika ternyata bukan maka mintalah untuk dijauhkan sejauh-jauhnya dari sini.
Biar Allah yang menjawabnya.
Biar Allah yang menunjukkannya.
Apakah jalan ini baik atau tidak. Selama kita masih menemukan kebaikan dan kebarokahan didalamnya, berdo'alah kepada Allah disetiap aktivitas kita, yang rutin serta kontinyu. Dengan segala kekuatan dan petunjuk yang sudah Allah beri.
Prosesnya, perjuangannya, bukan indvidu didalamnya. Kalau kita semangat karena orang-orangnya, kita akan mundur dan merasa kecewa karena itu juga.
Jadi, bagaimana?
Mau pergi dan akhirnya kembali? atau kembali mensyukuri apa yang telah Ia beri?
Ayo, anggaplah fase ini sebagai jalan yang harus dilewati bukan jalan untuk pelarian diri. Segera maju kedepan dan hadapi, yakin saja apapun yang sudah tertakar tidak akan tertukar, lakukan saja selama semuanya masih bisa terkendali.
Ingat, semesta tidak akan ingkar janji.
Karena dengan cari ini, Allah menginginkan kita untuk terus meminta petunjuk, kekuatan, kebarokahan, dan jalan yang diridhoi-Nya.
Wahai diri, semoga bisa selalu baik tanpa kata tapi. Karena sejatinya tugas kita memang untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari.
Komentar
Posting Komentar