Langsung ke konten utama

Yang Sering Dirasakan Semua Orang


Kalau kita ngomongin stress, apa sih yang terlintas di pikiran kita?

Masing-masing kita punya masalah, kegalauan, dan kepusingan yang berbeda-beda ataupun sama.
Stress itu bisa berupa masalah yang membebani kita, hal-hal yang membuat pusing, tekanan, atau yang lebih familiar di zaman sekarang, yaitu galau. Jadi, stress dan galau ini seperti kakak adik, hampir sama. 

Stress merupakan reaksi seseorang baik itu dari fisik maupun mental atau secara perasaan maupun perilaku karena tuntutan dari kita sendiri atau lingkungan. Lalu efeknya kemana? ya ke tubuh, pikiran, dan yang paling parah itu ke perasaan karena tidak ada bentuknya tapi rasanya sakit nggak sih?

Sumber stress itu dari mana saja?
Bisa dari kimia, diri sendiri, dan lingkungan. Kalau dari diri sendiri itu macam-macam, hanya kita dan Allah lah yang tahu, biasanya berawal dari kondisi fisik terlebih dahulu. Contoh : Kita lapar. Kebanyakan orang yang lapar itu gampang marah tanpa sebab yang jelas. Kondisi lain, contohnya orang yang PMS, kebanyakan orang yang sedang PMS itu  kalau bahasa jawanya gampang banget kesumet atau gampang banget marah dan terkadang sedih nggak jelas. Ada juga gara-gara kelelahan.

Pekerjaan gak selesai-selesai
Gak pulang saat pandemi
Banyak tuntutan sana-sini
Rekening tiba-tiba kering
Tidak dapat kepastian
Pekerjaan yang tidak datang-datang
Skripsi revisinya gak henti-henti
Ditambah dapat hate comment atau judgement social
buat hati ini panas dan gampang berapi-api

Pasti pusing, stress so much. Rasanya kepala maunya dicopot aja. Bahu kayak banyak gendong berkarung-karung beras. Mau tidur susah, kepikiran sana-sini. Capek banget.

Sebenarnya kita itu butuh istirahat. Bukan menuntut istirahat ya, tapi ketika waktunya kerja ya kerja. nyekripsi ya nyekripsi dan ketika waktunya istirahat ya istirahat. Gak berhari-hari kok, sesuaikan dengan waktu yang ada. Secukupnya saja, namun berkualitas. 

Cara kita untuk melakukannya juga berbeda-beda.
Ada yang ketika stress dia cerita ke orang,
Ada yang baca Al-Qur'an,
Ada yang nangis,
Ada yang banyak makan,
Ada yang shopping, dan lain-lain.

Tidak ada yang paling benar ataupun salah dalam mencari jalan keluar saat stress datang. Semua tergantung masing-masing individu untuk memilih nyaman yang mana. Asalkan itu benar-benar bisa melepas stress yang seharusnya tidak ada dan tidak merugikan orang lain.

Dan ingat,
Tidak dengan menyakiti diri sendiri.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fase

 Apakah fase pendewasaan diri selalu begini? Jika iya, seharusnya tidak perlu secemas ini. Kegelisahan dan keresahan hidup yang kita rasakan selalu berakhir dengan kata, "Yaudah lah, sabar, namanya juga hidup." But, in real life doesn't work like that, tidak akan pernah sama dengan permasalahannya. Semua harus diselesaikan sampai tidak muncul tanda tanya lebih banyak lagi. Meskipun dalam penyelesaiannya menghabiskan waktu yang lama. Tidak apa-apa, jangan mencoba lari dan jangan pula berdiam diri ditempat yang sama, tapi hadapi. Sehingga permasalahan bisa terlewati. Sering kali terjadi, Ingat, jangan pakai hati, bisa repot nanti. Sudah berapa kali ingin lari? Sudah berapa waktu yang dilewati dengan keraguan, kecemasan, kebimbangan, dan kata tapi? Sudah berapa banyak langkah terhenti karena kamu pikir mecoba lari lalu pergi merupakan solusi? Sudah berapa banyak tanda tanya untuk berpaling atau bertahan disini? Banyak pasti, Hingga tidak sempat menghitung dan mengingat-ingat...

Single Fighter

Sudah satu tahun saya belum pulang kampung, dua kali lebaran juga tidak di rumah. Berada jauh dari rumah membuat saya belajar mengatur diri dan ekspektasi. Jangan dikira tempat yang telah kita inginkan dan impi-impikan bisa membuat nyaman dalam waktu yang singkat. Disini, saya belajar membuat zona nyaman yang mana saya sendirilah yang paling memahami diri ini. Ya begitulah, perjalanan di tempat rantau seharusnya membuat diri kita bijak dan memperbanyak syukur. Kalau perjalanannya malah membuat kita banyak mengeluh, berarti ada yang salah dalam perjalanan tersebut. Jangan lupa untuk berdoa dan meminta restu orangtua agar setiap langkah kita bernilai pahala dan terkenang baik oleh manusia.  Bersyukur orangtua mengizinkan untuk menuntut ilmu diluar kota. Bisa pergi jauh sendirian. Yang terpenting tetap hati-hati dan waspada. "Rausah adoh-adoh" artinya tidak usah pergi jauh-jauh, dulu kata nenek dan budhe saya yang sering bilang seperti itu. Gara-gara saya mau kuliah di Malang. A...

Berusaha

Ngomongin usaha sebagai manusia sampai sak pol kemampuannya memang gak ada habisnya, walau pada akhirnya kita harus pasrah pada ketetapanNya. Usaha diiringi niat untuk mencapai tujuan memang perlu, tetapi ketika usaha tersebut diikutkan untuk mencari kebarokahan hasilnya akan berbeda bahkan jauh lebih baik dan itulah makna usaha yang sesungguhnya. Kita tidak sedang dalam badai yang sama, tapi semua orang akan bisa melewati badai tersebut. Bersyukur, Allah telah memberi nikmat dunia yang sama pada umatnya. Namun, Allah memberikan nikmat hidayah hanya kepada orang-orang yang dicintaiNya saja. Urusan akhirotnya dan dunia sama-sama lancar itu merupakan sebuah nikmat. Akhirnya tuntas ya? tuntas sidangnya, belum revisian dan ngerjain artikelnya. Oke, kita lihat usaha selanjutnya untuk mencapai wisuda, diriku harus yakin dengan apa yang telah diupayakan/diusahakan dalam satu tahun ini. Bukan hanya berbuah lelah, tapi juga barokah. Menjadi manusia yang mudah beryukur memang tidak semudah itu. ...